Tolong di klik yahhh..

Rabu, 02 Mei 2012

Cara Mengoptimalkan Kemampuan dan Potensi Diri

Sesungguhnya kemampuan kita untuk mendayagunakan kekuatan pikiran sangat ditentukan oleh serangkaian kebiasaan yang kita lakukan dengan pikiran kita. Menguasai dan mengendalikan pikiran kita hanya dapat kita lakukan melalui serangkaian latihan terus menerus dan disiplin diri yang kuat, sehingga akhirnya kita bisa memanfaatkan kekuatan dahsyat dari pikiran kita secara otomatis. Hal ini persis seperti proses ketika kita belajar mengemudikan mobil. 


Pelajaran pertama adalah bagaimana menyelaraskan pedal gas dan pedal kopling agar mobil dapat berjalan dengan mulus. Jika kita melepas kopling terlalu cepat, mobil akan melompat. Jika kita menekan gas dengan kencang sedangkan pijakan kopling kita tahan, maka mobil tidak akan berjalan dan mesinnya menderu-deru. Kadang-kadang mobil berjalan tersendat-sendat seperti orang tua yang terbatuk-batuk. Tetapi setelah latihan terus menerus, akhirnya kita sekarang mengemudikan mobil sudah tidak memikirkan kopling dan gas lagi – sudah otomatis. Bahkan kita bisa menyetir mobil sambil mengobrol di telepon genggam kita.

Demikian halnya dengan cara kerja pikiran kita yang dapat kita analogikan sebagai mobil yang dapat membawa kita kemanapun tujuan hidup yang kita impikan. Bekerja dengan pikiran (mind power), tidak perlu harus memahami fungsi dan cara kerja otak dan jaringan syaraf – maupun hukum-hukum fisika kuantum dan fisiologi syaraf (kedua disiplin ilmu ini digunakan oleh para ahli untuk menjelaskan cara bekerjanya otak kita yang identik dengan cara kerja alam semesta). Teknik Mendayagunakan Pikiran Kita Dengan memasuki pikiran bawah sadar memungkinkan kita untuk mengendalikan kehidupan kita melalui teknik-teknik subconscious reprogramming (memprogram kembali pikiran bawah sadar), accelerated learning ( mempercepat proses pembelajaran), pemecahan masalah dan pengambilan keputusan secara kreatif, maupun membangkitkan intuisi dan kreatifitas.

Ada beberapa hal dasar yang perlu kita ketahui dalam menerapkan teknik-teknik yang disebutkan di atas, yaitu: relaksasi, afirmasi, visualisasi, dan jangkar emosi. 

1. Relaksasi Untuk masuk ke pikiran bawah sadar, kita harus membuka filter Reticular Activating System dengan cara melakukan relaksasi dan teknik Membangun Tempat Kedamaian. Tempat Kedamaian yang dimaksud disini adalah suatu tempat imajiner dalam pikiran kita yang kita bangun untuk menenangkan pikiran kita. Setiap kita membayangkan tempat itu kita merasa rileks dan seluruh beban pikiran kita terlepas. Untuk memperdalam hal ini kami menyarankan anda membaca buku karya Sandy MacGregor berjudul Piece Of Mind yang sudah diterbitkan dalam bahasa Indonesia oleh penerbit Gramedia. 

2. Afirmasi Afirmasi adalah cara yang paling mudah dan sederhana untuk mempengaruhi pikiran bawah sadar kita. Afirmasi berupa pernyataan pendek dan sederhana (seperti: mantra atau berupa ayat-ayat Kitab Suci) yang kita sampaikan terus menerus dan berkali-kali kepada diri kita. Pada saat melakukan afirmasi sesungguhnya kita sedang mempengaruhi keadaan pikiran bawah sadar kita.

3. Visualisasi Kita harus dapat menggambarkan dalam pikiran kita tentang apa yang kita inginkan atau kondisi apa yang kita harapakan. Kita harus menggambarkan dengan jelas sehingga kita benar-benar dapat melihat diri kita sendiri dalam pikiran kita. Membuat gambaran dalam pikiran kita adalah seperti membuahi sebuah realitas, dan yang terpenting adalah keyakinan kita bahwa apa yang kita buahi tersebut akan menjadi kenyataan pada waktunya nanti. Inilah rahasia kesuksesan mereka yang secara disiplin dan yakin melakukan proses visualisasi dalam kehidupannya. Seringkali banyak diantara kita pernah melakukan hal ini secara tidak sadar. Visualisasi berbeda dengan melamun, visualisasi bersifat aktif dan proaktif membangun sebuah realitas yang kita impikan.

4. Jangkar Emosi Jika visualisasi menciptakan adegan atau gambaran seperti dalam film, maka menambahkan emosi (seeding) itu seperti halnya menambahkan sound track. Kita perlu menambahkan perasaan atau emosi yang menyertai afirmasi dan visualisasi kita. Kita harus dapat merasakan emosi yang muncul jika realitas yang kita impikan itu terwujud dalam visualisasi kita.

yyaaahhhh... itulah sedikit yang bisa kami berikan.. silahkan di baca dan di praktikkan..

2 komentar: