Tolong di klik yahhh..

Jumat, 04 Mei 2012

Sekarang Aku Tanpamu II


Kembali lagi terjadi, hal yang paling aku sangat tidak bisa lakukan. yakni berpisah dari mu, tapi kenapa ini terjadi?? semalaman aku menyalahkan Tuhan atas keputusanmu, jujur memang kau tak sanggup melepasmu apalagi di saat aku benar-benar membutuhkan mu. Mungkin karena darah ini telah mengalir bersama nama mu, atau jantung ini berdetak karena cinta mu. mungkin saja??
Aku tidak tahu mengapa aku begitu menyayangi mu, mungkin karena ku sadar hampir 4 tahun bersamamu bukanlah hal yang gampang untuk menghapus mu dari hati ku, aku selalu menyalahkan orang lain karena keputusan mu bahkan menyalahkan Tuhan. Aku tak sadar lagi, aku kalap, tak bisa berfikir jernih ketika saat itu. Memang aku juga salah karena berkata seperti itu sehingga kau pun terpancing untuk mengatakan hal sangat tidak mau ku dengar dan hal itulah yang kau pertahankan saat ini dan ku tahu itu kau lakukan bukan atas dasar memang kau berniat melupakan ku atau sudah tak mencintai ku tapi pasti itu adalah bagian dari keegoisan mu.
Dulu aku selalu bilang bahwa kau meninggalkan ku karena memang kau telah memilih dirinya dari pada aku, tapi tahukah kamu. itu kulakukan karena aku takut bila hal itu benar-benar terjadi, aku sangat takut, saking takutnya aku melakukan hal itu untuk mencoba meluluhkan hatimu. Tapi aku berkata seperti itu karena ada firasat yang membuat ku sangat takut kehilangan mu, mungkin karena kedekatan mu dengan dia saat kita masih bersama ataukah memang aku hanya paranoid pada semua yang bisa membuatmu lupa padaku dan meninggalkan ku. Aku pun tak tahu?
Beberapa hari setelah keputusan mu, aku selalu berfikir, wajarkah ini terjadi? karena aku benar-benar tidak menerima ini karena sungguh aku masih sangat sayang pada mu. Tapi sahabat ku selalu berkata, untuk apa memikirkan yang tak pernah memikirkan mu, yyyyaahhh.. memang gampang mengucapkan kalimat ini bila bukan kita yang mengalaminya sendiri. Aku memang lelaki lemah yang tak berdaya karena wanita dan ku akui itu adalah kelemahan terbesarku, tapi menurutku wajar bila aku lemah tanpamu. Karena tanpamu jiwa ku terasa kosong, hampa dan sunyi.
Aku tak tahu lagi mau melakukan apa? aku bingung dalam kesendirianku tanpa mu? tanpa kemesraan seperti dulu, tanpa keadaan yang seperti dulu dan tanpa jiwa mu menemani sepi ku, aku selalu terdiam, bisu ketika ku mengingat semua kenangan yang pernah kau lukis indah di hidup ku. tapi aku tetap melihat kenangan yang memperlihatkan kebersamaan dan keindahan hidup yang kita jalani bersama. Bahkan tak jarang, mutiara ini jatuh karena mu, aku memang lelaki lemah yang menangis karena wanita, tapi bukan untuk sembarang wanita, wanita itu hanya kamu dan air mata itu keluar bukan karena sengaja, tapi seperti hal yang tak bisa tertahankan bila aku kembali melihat kenangan indah yang kita ciptakan berdua.
Aku selau bertanya dalam keheningan ku tanpa mu, kenapa kau tega melakukan semua ini? kenapa kau masih tetap pada sifat yang pada suatu saat nanti akan membuat mu tersiksa?  kenapa keegoisan dan gengsi itu terlalu berlebih padamu? aku tahu setiap manusia pasti memiliki sifat itu tapi kurasa tak wajar bila kau tetap mempertahankan sifat yang berlebih tersebut. dan saat ini terbukti sudah sifat itulah yang sekarang memenjarakan cintamu padaku, alasan mu jelas mengambil keputusan itu, katamu "kita sudah tidak cocok, kita berdua egois!", iya aku sadar itu, memang takkan cocok bila kita berdua egois tapi apakah adil bila aku terus mengalah dan tersakiti karena keegoisan mu padaku? tidak kan?
menurutmu keputusan ini wajar kau ambil? dari pada terlalu sering kita mendapatkan masalah karena keegoisan masing-masing itu kata mu. tapi tidak untuk ku karena mengakhiri hubungan ini tidak akan mengakhiri masalah, karena lebih baik engkau mengubah sesuatu yang suatu saat nanti akan menyakitimu. tapi kau tetap pada pendirian mu, tapi menurutku itu bukan pendirian tapi keegoisan dan gengsi yang telah menjadi raja di hidup mu. dan saat itu aku berjanji pada diriku untuk tetap menunggu mu hingga kau kembali padaku dengan sifat yang sudah memberikan ku kebahagiaan meskipun saat penantian panjang ku itu kau memilih laki-laki lain selain aku. mungkin kau akan mendapatkan pengalaman dan pelajaran dari laki-laki itu. dan aku menunggu dan terus menunggu hingga kau kembali.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar